Sabtu, 15 Oktober 2011

PROFIL WIRAUSAHA

KATA PENGANTAR


            Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kita dan senanantiasa meridhai amal ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senatiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
            Makalah Profil Usaha ini adalah salah satu pelajaran yang tercantum dalam mata kuliah ”Kewirausahan”. Dimana didalam makalah ini terdapat banyak pelajaran tentang bentuk-bentuk wirausaha,dan maksudnya seperti apa.
            Akan tetapi didalam penyusunan mekalah pembahasan tentang profil wirausaha ini tidak terlepas kami menyadari bahwa terdapat kekurangan bahkan mungkin kesalahan dalam materi yang tersaji dalam makalah ini. Karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis akan merasa sangat berterima ksaih kepada pembaca atau dosen yang mau memberikan masukan positif atau bahkan kritikan yang konstruktif.
            Akhirnya, hanya Allah jualah yang dapat memberikan balasan yang setimpal terhadap amal baik kita. Semoga amal ibadah dan kerja kita, senantiasa mendapat ridha dan ampunann dari-Nya. Amin ….

































DAFTAR ISI
.


KATA PENGANTAR  …………………………………………………. I
DAFTAR ISI     …………………………………………………………II
BAB I.  PROFIL WIRAUSAHA ………………………………………  1
1.      Pengertianya  ………………………………………………..  1
2.      Macam- macam wirausaha ………………………………….  2
a.       Wirausaha perempuan  ………………………………….. 1
b.      Wirausaha minoritas  ……………………………………. 2
c.       Wirausaha imigran  ……………………………………...  3
d.      Wirausaha paruh waktu  ………………………………… 4
e.       Wirausaha di rumah  …………………………………….. 5
f.       Bisnis keluaraga …………………………………………. 6
g.      Copreneurs  ……………………………………………… 7
3.      Bagian-bagian profilnya  ……………………………………   3
BAB II. JENIS-JENIS WIRAUSAHA ………………………………….  2
1.      Usaha kecil dan menengah …………………………………… 1
































BAB I

PROFIL WIRAUSAHA

            Wirausaha adalah Orang / kelompok yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru

v  Beberapa macam-macam profil wirausaha:

 


1. Woman Entrepreneur/ Wirausahawan Perempuan.
            Banyak wanita yang terjun dalam bidang bisnis dengan alasan mau menekuni bidang seperti ingin memperlihatkan kemampuan kinerjanya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaannya.

2. Minority Entrepreneur/ Wirausahawan minoritas.
            Kaum minoritas terutama di negara kita Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja di bidang pemerintahan. Mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Para perantau dari daerah tertentu yang menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga giat mengembangkan bisnis.

3. Immigrant Entrepreneurs/ Wirausahawan imigran
            Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit memperoleh pekerjaan formal. Mereka lebih leluasa mencari pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.

4. Part Time Entrepreneurs/ Wirausahawan paruh waktu
            Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan di bidang lain misalnya seseorang pegawai mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang atau mengembangkan suatu hobi yang menarik. Apabila bisnis ini lebih maju, pegawai itu berhenti dari pegawai dan beralih profesi kebisnis yang disenangi yang merupakan hobinya.

5. Home Based Entrepreneur/ Wirausahawan di Rumah
Banyak ibu-ibu yang memulai kegiatan bisnis rumah tangga, misalnya ibu-ibu pandai membuat kue atau aneka masakan, mengirim kue-kue ke toko di sekitar tempat tinggalnya. Usaha tersebut makin lama makin maju. Juga usaha catering yang dimulai dari rumah tangga yang hobi memasak, kemudian usaha tersebut berkembang melayani pesanan untuk pesta.

6. Family Owned Business/ Bisnis Keluarga,
Suatu bisnis yang melbatkan dua atau lebih angggota keluarga yang mengendalikan keuangan perusahaan.
Sebuah keluarga membuka berbagai jenis dan cabang usaha. Mungkin usaha keluarga yang telah dirintis oleh bapaknya, setelah maju dibuka cabang baru yang dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan membuka beberapa cabang lain yang mungkin jenis usaha berbeda atau lokasinya berbeda. Usaha ini dikembangkan dan dikelola oleh anak-anaknya.

7. COPRENEURS
adalah pasangan kewirausahaan yang bekerja sama sebagai co-pemilik bisnis mereka, pembagian pekerjaan didasarkan atas keahlian masing-masing orang sekaligus pertanggungjawaban produk/ divisi.
v  Adapun profil wirausahawan sebagai berikut :
Ø  Mengejar Prestasi
   Wirausahawan bercirikan senantiasa menginginkan prestasi prima. Untuk  itu mereka lebih memili bekerja dengan pakar ketika menghadapi problema dan cendrung untuk berfikir cermat serta berfokus pada visi jangka panjang tentang bisnis.
Ø  Berani Mengambil Resiko
   Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan yang disertai resiko dengan memperhitungkan besar kecilnya resiko. Mereka menyadari bahwa prestasi yang lebih besar hanya mungkin dicapai jika mereka bersedia menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya tujuan.
Ø  Mampu Memecahkan Masalah
   Wirausahawan adalah orang yang memiliki kepemimpinan yang tumbuh secara alami dan pada umumnya lebih cepat mengidentifikasikan permasalahan yang perlu diatasi.
Ø  Rendah Hati
    Wirausahawan mendapatkan kepuasan dalam lambing-lambang keberhasilan yang di luar dirinya. Mereka senang usaha yang mereka bangun dipuji orang,namun mereka menolak apabila pujian yang ditujukan kepada mereka.
Ø  Bersemangat
    Wirausahawan secara fisik senantiasa tampak lincah dan berbadan sehat. Mereka mampu bekerja melebihi jam kerja rata-rata yang dilakukan orang lain ketika merintis usaha.
Ø   Memiliki Rasa Percaya Diri
    Wirausahawan adalah orang yang memilki percaya diri yang sangat tinggi dan tidak meragukan kecakapan dan kemampuannya. Mereka berfikir bahwa tindakan mereka akan mampu mengubah kejadian dan percaya bahwa mereka adalah pemimpin bagi mnereka sendiri.




Ø   Menghidari Sifat Ceneng
    Wirausahawan senantiasa menghindari sifat cengeng dalam membentuk pribadi mandiri sehingga sering kali mengalami kesulitan dalam membentuk ikatan emosional yang kental dengan konsekuensi kurang terjalinya hubungan akrab dengan kawan atau anggota keluarga.
Ø  Mencari Kepuasaan Diri
   Karena Wirausahawan termotivasi oleh kebutuhan untuk mewujudkan prestasi diri, mereka sering kali kurang berminat tehadap struktur organisasi. Mereka mengabaikan aktivitas manjemen organisasi tradisional sehingga pada umunya mereka mengalami kesulitan dengan waktu kerja apabila bekerja untuk suatu perusahaan.
BAB II
Jenis-jenis Profil Wirausaha
            Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
            Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
v  PROFIL DAN SEBARAN USAHA KECIL
           
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia.;
            a. Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta (Sudisman & Sari, 1996: 5).         b. Menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu:
                        1) industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang,
                        2) industri kecil dengan pekerja 5-19 orang,
                        3) industri menengah dengan pekerja 20-99 orang,
                        4) industri besar dengan pekerja100orang atau lebih(BPS,1999:250).
            Kendati beberapa definisi mengenai usaha kecil namun agaknya usaha kecil mempunyai karakteristik yang hampir seragam,yaitu:
            1.Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. Data BPS (1994) menunjukkan hingga saat ini jumlah pengusaha kecil telah mencapai 34,316 juta orang yang meliputi 15, 635 juta pengusaha kecil mandiri (tanpa menggunakan tenaga kerja lain), 18,227 juta orang pengusaha kecil yang menggunakan tenaga kerja anggota keluarga sendiri serta 54 ribu orang pengusaha kecil yang memiliki tenaga kerja tetap.
            2.Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.
            3.Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyainya status badan hukum. Menurut catatan BPS (1994),dari jumlah perusahaan kecil sebanyak sebanyak 124.990, ternyata 90,6 persen merupakan perusahaan perorangan yang tidak berakta notaris; 4,7 persen tergolong perusahaan perorangan berakta notaris; dan hanya 1,7 persen yang sudah mempunyai badan hukum (PT/NV, CV, Firma, atau Koperasi).
            4. dilihat menurut golongan industri tampak bahwa hampir sepertiga bagian dari seluruh industri kecil bergerak pada kelompok usaha industri makanan, minuman dan tembakau (ISIC31), diikuti oleh kelompok industri barang galian bukan logam (ISIC36), industri tekstil (ISIC32), dan industri kayu,bambu, rotan, rumput dan sejenisnya termasuk perabotan rumahtangga (ISIC33) masing-masing berkisar antara 21% hingga 22% dari seluruh industri kecil yang ada. Sedangkan yang bergerak pada kelompok usaha industri kertas (34) dan kimia (35) relatif masih sangat sedikit sekali yaitu kurang dari 1%.
            Tabel 2 menunjukkan bahwa industri kecil dan rumah tangga (IKRT) memiliki peranan yang cukup besar dalam industri manufaktur dilihat dari sisi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja, namun lemah dalam menyumbang nilai tambah pada tahun 1990.










DAFTAR PUSTAKA




Anderson, Dennis (1982), "Small Industry in Developing Countries", World Development, November.
Harianto, Farid (1996), "Study on Subcontracting in Indonesian Domestic Firms", dalam Mari Pangestu (ed.), Small-Scale Business Development and Competition Policy, CSIS, Jakarta.
Prof. Dr. MA’SUD MACHFOEDZ, M.B.A :”Kewirausahaan, metode, manajemen, dan implementasinya” guru besar Yogyakarta.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar