Tahapan Produksi Televisi
disusun oleh. MAWALUDIN
Televisi
sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan
berupa audio
visual, televisi bisa menayangkan
informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak
masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak
perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program
televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah
program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus
dilakukan beberapa tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah
program televisi.
Berikut
merupakan tahapan produksi televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus
membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka
tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak
tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah
acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi,
edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program
adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya
sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan
adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis,
geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi "salah alamat"
dalam membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah
program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah
anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa
yang bukan targetnya akan terkena imbas "Sindrom Televisi".
3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke
belakang apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya.
Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
program sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua sudah
dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung
artis, lokasi, dan waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep
yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam
menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang
pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya
program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah
naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan
program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule, Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa
perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga
tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur
itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam
TV Programming akan tercakup :
- Orientasi Program
- Kebijakan Program
- Strategi Program
- Sumber Acara
- Pola Acara
- Kriteria Acara
- Pengembangan Program
Untuk
menjalankan ke 7 aspek di atas, programming memiliki harus memiliki strategi
yakni : Counter Programming, Block Programming, Hammock, Tentoling, dan
Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika
produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi di luar .
Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan
location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan
tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang
terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal
ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan
sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut
Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian
mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set
Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi
tersebut membutuhkan sentuhan komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau
disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama
dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape
harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk
gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang.
Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena
terbantu dengan teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah
semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita.
Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara aka
dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer.
Senam di Broadcast
Broadcaster
juga ada senamnya lho? Bisa disebut juga senam artikulasi. Karena seorang
broadcaster harus punya artikulasi yang baik. Ini mutlak diperlukan. Bagaimana
dia bisa menarik perhatian audience dan arah pembicaraan bisa ditangkap dengan
jelas oleh audience, jika dia tidak mempunyai 'kejelasan bicara' (artikulasi)
yang bagus. Nah! Kita bisa memulainya dengan senam broadcast ini. Sederhana,
bisa dilakukan dimana saja tetapi satu yang terpenting, kita melakukan dengan
teratur.
Berikut
rangkaian kegiatan dari senam broadcast:
1.
Lepas semua benda yang bikin ribet, semisal kacamata dll.
2.
Lemaskan tangan
3.
Taruh tangan di pinggang, lemaskan kepala, kemudian gelengkan kepala dua
kalikesamping kanan, terus kesamping kiri. gerakkan sampai hitungan ke 8
4.
Tangan tetap di pinggang. Anggukan kepala dua kali ke depan, dua kali ke
belakang. Lakukan sampai hitungan ke 8
5.
Putar kepala perlahan-lahan sampai hitungan ke 8
6.
Tangan di pinggang. Ambil nafas, tahan di perut, kemudian lepaskan dengan
membuka mulut selebar-lebarnya serta mengeluarkan suara vokal a. Ulangi hingga
8 kali
7.
Tangan di pinggang. Buka mulut, bunyikan vokal a i u e o ulangi sampai 8 kali
8.
Angkat kedua tangan ke muka setinggi pundak. Buka telapak tangan. Tegangkan,
kemudian julurkan lidah ke bawah, dan mata buat mendelik. Tahan hingga hitungan
ke delapan.
9.
Angkat tangan ke muka setinggi pundak. Kuncupkan telapak tangan menyerupai
paruh burung. Tegangkan. Kemudian kerucutkan mulut kamu sampai 'mecucu' setelah
itu ekspresikan mata kamu bak seorang ketakutan. (meremkan kayak org ketakutan)
tahan hingga hitungan ke 8
10.
Lakukan sebelum tidur malam dan bangun tidur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar