Selasa, 27 September 2011

Aisyah dan Detik Terakhir Kehidupan Nabi


Aisyah dan Detik Terakhir Kehidupan Nabi

Tibalah detik-detik terakhir dari kehidupan Nabi Muhammad saw. Aisyah menarik tubuh beliau kepangkuannya. Tentang hal ini dia pernah berkata,
'sesungguhnya diantara nikmat Allah yang dilimpahkan kepadaku, bahwa Rasulullah meninggal dunia dirumahku, pada hari giliranku, berada dalam rengkuhan dadaku, bahwa Allah menyatukan antara ludahku dan ludah Beliau saat wafat'.
Abdurahman bin Abubakar masuk kedalam sambil memegangi siwak. Saat itu aku merengkuh tubuh beliau. Kulihat beliau melirik ke siwak ditangan Abdurrahman, karena aku tahu beliau amat suka kepada siwak maka aku bertanya, 'apakah aku boleh mengambil siwak itu untuk engkau?', beliau mengiyakan dengan isyarat kepala. Maka aku menyerahkannya kepada beliau dan menggosokkannya kemulut Beliau. Rupanya gosokanku terlalu keras bagi beliau, aku bertanya 'apakah aku harus memelankannya?' beliau mengiyakan dengan isyarat kepala. Maka aku menggosok dengan pelan-pelan sekali.
Didekat tangan beliau saat itu ada bejana berisi air beliau mencelupkan kedua tangan kedalam air lalu mengusapkannya kewajah sambil bersabda,
'tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah, sesungguhnya kematian itu ada sekaratnya.'
Seusai bersiwak, beliau mengangkat tangan atau jari-jari mengarahkan pandangan kearah langit-langit rumah dan kedua bibir beliau bergerak-gerak. Aisyah masih sepat mendengar sabda beliau pada saat itu,
'bersama orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka dari para nabi, siddikin, syuhada' dan sholihin. Ya Allah ampunilah dosaku dan rahmatilah aku. Pertemukanlah aku dengan kekasih yang Maha Tinggi ya Allah kekasih yang Maha Tinggi'.
Kalimat yang terakhir ini diulang tiga kali yang disusul dengan tangan beliau yang melemah. Innalillaahi wa inna ilaihi raji'un,
Beliau telah berpulang kepada kekasih yang Maha Tinggi...

Senin, 26 September 2011

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
oleh.mawaludin
A.    Deskripsi Setting Penelitian
1.      Sajarah Berdirinya SMP Negeri 14 Mataram
SMP Negeri 14 Mataram didirikan pada tanggal 23 Agustus 1993, dengan SK No: 0313/O/1993 pada tanggal 23 Agustus 1993. dalam perkembangannya SMP Negeri 14 Mataram terus mengalami perkembangan mulai dari pembangunan fisik pembangunan gedung lantai satu dan lantai dua ruang belajar sekolah, sehingga sampai sekarang telah memiliki 19 ruang belajar[1].
Sampai saat ini SMP Negeri 14 Mataram telah mengalami lima kali pergantian kepemimpinan yaitu sebagai berikut:
1.      Ketjir Yasa tahun 1991-1993
2.      Bq. Nurlaila tahun1993-1998
3.      Hj. Surayani tahun 1998-2004
4.      Dra. Bq. Mauri tahun 2004-2008
5.      Sahtum, S.Si, tahun 2009 sampai sekarang[2].
Adapun letak geografis SMP Negeri 14 Mataram berada di jalan Brawijaya No 23 Cakranegara Kota Mataram dengan batas-batas Yaitu:
- Sebelah Barat berbatasan dengan TK/SD Internasional.
- Sebelah Timur berbatasan dengan rumah penduduk.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan raya Brawijaya.
- Sebalah Utara berbatasan dengan lapangan olah raga.
2.      Keadaan Siswa-Siswi SMP Negeri 14 Mataram
Pendidikan SMP Negeri 14 Mataram merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dalam proses pembelajarannya diterapkan pendidikan yang sesuai dengan standar pengajaran dan pendidikan pada pendidikan sekolah menengah pertama. Di samping itu berbagai macam pendekatan dan strategi pun dilakukan guna untuk mencapai tujuan, target kurikulum dan daya serap siswa. Terkait dengan jumlah siswa yang menjadi perhatian dan kebijakan pelaksanaan pendidikan maka haruslah di kelolah dengan baik dan benar guna mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang diinginkan.
3.      Tenaga Pengajar SMP Negeri 14 Mataram
Sekolah atau Madrasah  dalam melaksanakan fungsinya tidak lepas dari kemampuan guru sebagai tenaga pendidik. guru yang berkualitas sangat memungkinkan pendidikan dapat berjalan lancar dan efektif. Tetapi sebaliknya jika tenaga pendidik (Guru) tidak berkualitas maka proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik. Begitu pula dengan tenaga edukatif lembaga yang di SMP Negeri 14 Mataram profesionalisme guru dalam mengajar sangat menentukan tercapainya tujuan yang diharapkan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 5
Data Guru SMP Negeri 14 Mataram
Tahun Ajaran 2010/2011[3]

No
Nama
Pendidikan Terakhir
Alumni
1
Sahtun, S.S1
S1/Bhs. Indonesia
UGM
2
Drs.Damri Ahmad
S1/ Matematika
IKIP Malang
3
Syaprudin, S.Pd
S1/ PPKN
UNRAM
4
Tohirin, S.Pd
S1/ BK
IKIP Malang
5
Drs. H.Abd.Hanan
S1/ Bhs.Inggris
UNRAM
6
Ridha Yoheni, S.Si
S1/ Bhs. Indonesia
UNRAM
7
Nuraini, S.Pd
S1/ BK
IKIP Malang
8
Muridun, S.Ag
S1/ PAI
IAIN Mataram
9
Rudiaati, SP
S1/ PPKN
UNRAM
10
Niwayan F, S.Pd
S1/BK
IKIP Mataram
11
Yose Vina Fahiq, S.Pd
S1/ Matematika
UNRAM
12
Sutio Nugroho, S.Si
S1/ Bhs. Indonesia
UNRAM
13
Ni Negah Murdani, S.Pd
S1/Teknologi Pendidikan
IKIP Mataram
14
Siti Aklunnisa, S.Pd
S1/ Bhs.Indoneesia
UMM
15
Drs. Soediro
S1/ Bhs.Inggris
IKIP Mataram
16
Widie Hidayanti, SE
S1/Ekonomi
UNRAM
17
L. Hartanis, S.Pd.I
S1/ PAI
IAIN Mataram
18
Kusnadun, SE
S1/Ekonomi
UGM
19
Hamim, S.Pd
S1/ BK
IKIP Mataram
20
Dra.Huraiyah
S1/ Bhs.Indonesia
UNRAM
21
Drs.Syaeful Bahri, S.Pd
S1/ Bhs. Indonesia
UMM
22
Surianti, S.Pd
S1/ Matematika
IKIP Mataram
23
I.Made Dewina, S.Pd
S1/
STAH Mataram
24
Fathurrahman Z, S.Pd
S1/ PAH
UNRAM
25
Salheni, S.Pd
S1/ EFOK
IKIP Mataram
26
Luh Narasintawati, S.KOM
S1/ Informatika
STMIK
27
Bq. Fahria, S.Ag
S1/ PAI
IAIN Mataram
28
Fathurrahman, S.Pd.I
S1/ PAI
IAIN Mataram
29
Muridin, S.Ag
S1/ PAI
IAIN Mataram
30
L. Artanis, SP
S1/ Geografi
UMM
31
Inyoman Farwata, S.Pdh
S1/PAH
STAH Mataram
32
Ny Wayan Fitria, S.Pdh
S1/PAH
STAH Mataram
33
Edison Srumaha, S.Pd
S1/ Biologi
IKIP Mataram
34
Drs. Syaeful Bahri
S1/ Biologi
UNRAM
35
NY.N.Murdani, S.Pd
S1/ Fisika
UNRAM
36
Salhaeni, S.Pd
S1/BK
IKIP Mataram
37
Sahrifati, S.KOM
S1/ Informatika
STMK Mataram
38
Drs. Damri Ahmad
S1/ Bhs. Indonesia
UNRAM
39
Hj.Sahrowati, S.Pd
S1/ PPKN
UNRAM
40
Drs. Sudiro
S1/ Bhs. Inggris
UMM
41
Luh. S. Narasinta, S.PdI
S1/ Biologi
IAIN Mataram
42
Sugiaman, S.Pd
S1/ FPOK
IKIP Mataram
43
Sriati Trisnawati, S.Pd
S1/ Fisika
UNRM
44
Sucimurni, S.PdI
S1/ PAI
IAIN Mataram

4.      Sarana dan Prasarana SMP Negeri 14 Mataram        
Sarana dan Prasarana pada setiap lembaga pendidikan terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran diharapkan adanya keseimbangan antara jumlah siswa dengan jumlah sarana dan kebutuhan sekolah yang ada, sebab salah satu komponen penting yang terkait dengan pendidikan adalah sarana dan prasarana yang merupakan salah satu komponen dari beberapa komponen dalam pendidikan dan pengajaran yang membentuk suatu sistem yaitu satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Sarana dan prasarana memiliki peranan dan manfaat yang sangat besar dalam menunjang pelaksanaan proses yang lebih efektif dan efesien. Semua sarana yang ada hendaknya difungsikan dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan maupun  keadaan sekolah. Sarana dan prasarana yang difungsikan sesuai dengan tempat penggunaannya dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan. Sarana tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6
Data Jumlah Sarana dan Prasarana
SMP Negeri 14 Mataram Tahun Ajaran 2010/2011[4]

No
Nama Sarana
Jumlah
Kondisi
Baik
Buruk
1
Ruang kelas
22
Baik
Tidak ada
2
Ruang Kep. Sekolah
1
Baik
Tidak ada
3
Ruang  Guru
1
Baik
Tidak dada
4
Ruang TU
1
Baik
Tidak ada
5
Perpustakaan
1
Baik
Tidak ada
6
Komputer
22
Baik
Tidak ada
7
Laboratorium
3
Baik
Tidak ada
8
Mushollah
1
Baik
Tidak ada
9
Ruang Keteranpilan
1
Baik
Tidak ada
10
UKS
1
Baik
Tidak ada
11
Kamar Mandi    
9
Baik
Tiadak ada
Jumlah

42
baik
Tidak ada

5.      Struktur Organisasi SMP Negeri 14 Mataram
Untuk menjelaskan arah kebijakan dalam pelaksanaan pendidikan yang dilakukan baik kepala sekolah, guru, siswa dan pihak lainnya maka struktur organisasi haruslah ada. Di mana kepalah sekolah sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Begitu pula wakil kepala sekolah dan bertanggung jawab atas tugas dan fungsi sehingga tercipta suasana yang kondusif dan menyenangkan. Struktur organisasi SMP Negeri 14 Mataram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.















Gambar 1
Struktur Organisasi SMP Negeri 14 Mataram
Tahun Ajaran 2010/2011[5]








Wali kelass

 

                                   


Keterangan : ............ Garis Koordinasi
                                                                       Garis Komando


B.     Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar melalui penerapan strategi mastery learning pada pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi mata pelajaran IPS kelas VII A SMPN 14 Mataram. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, yang dimulai dari tanggal 10 Maret –  05 Apri 2010.
Data-data diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi pada setiap siklus yang telah direncanakan. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dari hasil evaluasi dan data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi akan memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses pembelajaran pada pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi dengan menggunakan strategi mastery learing yang diukur dengan peningkatan prestasi belajar siswa secara klasikal. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang akan memberikan gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar. Adapun data hasil evaluasi siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 19 dan 20. Data lengkap tentang hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 7 dan 14, sedangkan data lengkap tentang aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran 8 dan 15.


1        Analisis Data Hasil Penelitian Siklus I
a.    Perencanaan/Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa perencanaan/persiapan yang meliputi pembuatan : Skenario pembelajaran (lampiran 3), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 4), Soal-soal evaluasi (lampiran 5), Pedoman observasi kegiatan Guru (lampiran 7), Pedoman observasi kegiatan siswa (lampiran 8).
b.      Pelaksanaan
Proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPS di sekolah yang bersangkutan dan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari rabu dan sabtu tanggal 12, dan 15 Maret 2011.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 10 Maret 2011 dengan materi kegiatan kosumsi berlangsung selama 2 x 45 menit. Pertemuan pertama juga dilakukan observasi kegiatan proses pembelajaran yaitu berupa observasi kegiatan belajar guru dan observasi kegiatan belajar siswa. Semua hasil pengamatan observer tentang kekurangan-kekurangan tindakan akan diperbaiki pada pertemuan kedua siklus I.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 12 Maret 2011 dengan materi tentang kegiatan distribusi yang berlangsung selama  2 x 45 menit, pelaksanaan tindakannya sama seperti pertemuan pertama namun ada hal pokok yang harus diperbaiki seperti yang disarankan oleh observer pada pertemuan pertama.
1.    Observasi
1)      Hasil aktivitas belajar siswa
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktifitas belajar siswa diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 7 : Hasil analisis lembar observasi aktifitas belajar siswa dan kategori aktifitas siswa dalam pembelajaran

Analisis Hasil
Jumlah
Kategori
Skor tertinggi
28
Cukup Aktif
Skor terendah
7
Mean Ideal (MI)
17,5
Standar Deviasi Ideal (SDI)
3,5
Jumlah skor aktifitas belajar
19
Inteval
15,75AG ≤19,25

Berdasarkan tabel 1.4 di atas dapat dilihat dari interval jumlah seluruh skor aktifitas belajar siswa sebanyak 19 yang terdapat pada interval 15,75AG ≤19,25 dengan kategori cukup aktif.
Adapun yang menjadi kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I adalah:
(1). Sebagian siswa masih ada yang tidak serius dalam mengikuti pelajaran dan malu bertanya sama teman sekelompoknya maupun kepada guru.
(2). Pada saat diskusi masih ada sebagian siswa yang tidak menanggapi dengan baik apa yang dijelaskan oleh guru dan teman-temanya
(3). Siswa masih kesulitan mengilustrasikan beberapa bentuk pertanyaan yang dibuat oleh guru dalam bentuk cerita.
2)        Hasil Observasi Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktifitas guru diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 8 : Hasil analisis lembar observasi aktifitas guru dan kategori aktifitas guru dalam pembelajaran

Analisis Hasil
Jumlah
Kategori
Skor tertinggi
28
Baik
Skor terendah
7
Mean Ideal (MI)
17,5
Standar Deviasi Ideal (SDI)
3,5
Jumlah skor aktifitas belajar
20
Inteval
19,25AG ≤ 22,75

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktifitas guru di atas dengan jumlah skor 20 yang pada interval 19,25AG ≤ 22,75 dengan kategori baik.  Hasil analisis secara terperinci tentang observasi aktivitas guru dapat dilihat dari lampiran 7. Memperhatikan data pada tabel 1.9 tersebut maka kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus adalah sebagai berikut:
1)        Guru tidak menyiapkan materi secara matang
2)        Guru kurang optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
3)        Guru tidak menyiapkan segala perencanaan proses belajar mengajar
4)        Guru masih terfokus pada kelompok-kelompok tertentu
5)        Interaksi belajar mengajar selalu monoton dan satu arah.

2.         Hasil Evaluasi
Setelah melakukan proses belajar mengajar sebanyak dua pertemuan maka pada pertemuan kedua guru memberikan soal-soal evaluasi kepada siswa. Evaluasi berlangsung selama 1 jam pembelajaran. Bentuk soal evaluasi adalah soal essay sebanyak 5 butir soal untuk dikerjakan secara individu. Masing-masing siswa dapat satu lembar soal. Jawaban siswa kemudian diperiksa dengan skor maksimal 100 jika semua jawaban siswa benar dan skor minimal 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali. Melalui analisis evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I SMPN 14 Mataram Tahun  Pelajaran 2010/20011
Banyak
Siswa
Skor
Total
Nilai
Rata-Rata
Banyak Siswa
Yang Tuntas
Persentase
Ketuntasan
33
2413
73,12
26
78,78%

Dari tabel 1.10 di atas dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I belum mencapai standar minimal 85% dan penggolongan aktivitas belajar siswa dengan kategori aktif. Hasil analisis secara rinci tentang hasil evaluasi belajar siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 16. Dari tabel di atas dapat juga dijelaskan bahwa ada 7 orang siswa yang tidak tuntas secara individu pada siklus I ini. Pada pertemuan siklus berikutnya akan diberikan bimbingan dan perhatian khusus di kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung di samping itu juga guru memberikan upaya dalam mengendalikan kendala yang dihadapi atau penyebab lain yang dialami oleh 7 orang siswa tersebut. Karena penelitian pada siklus 1 belum mencapai ketuntasan belajar klasikal, maka peneliti merencanakan tindakan perbaikan pada siklus II.
3.    Refleksi
Persentase ketuntasan belajar mengajar 78,78%, ini menunjukkan bahwa ketuntasan dilihat dari hasil evaluasi pada siklus I masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Adapun kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus kedua diantaranya:
1)        Guru masih terfokus pada kelompok-kelompok tertentu dan kelompok yang lain masih bersifat kurang aktif
2)        Guru masih kurang dalam memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk berani maju mengerjakan tugas di depan kelas
3)        Antusias siswa dalam pembelajaran masih kurang karena masih banyak siswa yang terpengaruh situasi di dalam kelas
2. Analisis Data Siklus II
a.         Perencanaan / Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum siklus-siklus penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Persiapan in meliputi pembuatan: Skenario pembelajaran (lampiran 10), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  (lampiran 11), soal-soal evaluasi (lampiran 12), Pedoman observasi kegiatan Guru (lampiran 14), Pedoman observasi kegiatan siswa (lampiran 16).
1.    Pelaksanaan
Proses belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu pada hari rabu dan Sabtu tanggal, 17 dan 20 Maret 2011.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 17 Maret 2011, adapun materi yang dibahas pada pertemuan pertama adalah  kegiatan produksi yang berlangsung selama 2 x 45 menit. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti, pada pertemuan pertama juga dilakukan observasi aktivitas belajar mengajar siswa dan guru, semua hasil pengamatan observer tentang kekurangan-kekurangan tindakan akan diperbaiki pada pertemuan kedua siklus II. Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 7 orang pada siklus I akan diberikan bimbingan khusus pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas.
Pertemuan kedua dilakukan hari Sabtu, 20 Maret 2011, adapun materi yang dibahas pada pertemuan kedua adalah kegiatan produksi yang berlangsung selama 2 x 45 menit, pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat, pada pertemuan kedua ini juga dilakukan observasi tentang aktivitas belajar mengajar siswa dan guru.
2.    Observasi
1)   Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktifitas belajar siswa diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 10 : Hasil analisis lembar observasi aktifitas belajar siswa dan kategori aktifitas siswa dalam pembelajaran

Analisis Hasil
Jumlah
Kategori
Skor tertinggi
28
Sangat Aktif
Skor terendah
7
Mean Ideal (MI)
17,5
Standar Deviasi Ideal (SDI)
3,5
Jumlah skor aktifitas belajar
23
Inteval
AS > 22,75

Berdasarkan tabel 2.1 di atas dapat dilihat dari interval jumlah seluruh skor aktifitas belajar siswa sebanyak 23 yang terdapat pada interval AS > 22,75 dengan kategori sangat aktif.
2)   Hasil Observasi Aktivitas Guru
Dari hasil observasi aktifitas guru pada siklus II diperoleh skor aktifitas guru sebesar 26 dengan kategori aktif berdasarkan tabel 2.1.
3.    Evaluasi
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran sebanyak dua kali pertemuan, maka pada pertemuan kedua guru memberikan evaluasi kepada siswa. Evaluasi berlangsung selama 1 jam pelajaran. Bentuk soal evaluasi adalah essay sebanyak 5 butir soal untuk dikerjakan secara individu. Masing-masing siswa mendapatkan satu lembar soal. Jawaban siswa kemudian diperiksa dengan skor maksimal 100 jika semua jawaban siswa benar dan skor minimal 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali. Melalui analisis evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II SMPN 14 Mataram Tahun Ajaran 2010/2011

Banyak
Siswa
Skor
Total
Nilai
Rata-Rata
Banyak Siswa
Yang Tuntas
Persentase
Ketuntasan
33
2635
79,84
31
93,93%

Berdasarkan hasil analisa dari tabel 2.2 di atas terlihat bahwa ketuntasan belajar secara klasikal sudah mencapai dari target 85%, ini berarti proses pembelajaran pada siklus II sudah dikatakan berhasil atau tuntas. Hasil analisis secara rinci tentang data hasil evaluasi belajar siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 17. Walaupun hasilnya telah tuntas tetapi untuk siswa yang belum tuntas masih diberikan remedial sehingga siswa mencapai ketuntasan belajar ideal.
4.    Refleksi
Dilihat dari hasil yang diperoleh pada siklus II dikatakan telah tuntas karena telah mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan menurut kurikulum yaitu 85% .
Dengan demikian pembelajaran dengan menerapkan strategi mastery learning dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi pada mata pelajaran IPS kelas VII A SMPN 14 Mataram tahun 2010/2011.
Berdasarkan hasil analisis data tiap-tiap siklus, terlihat bahwa hasil dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I, menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 79,84 dengan prosentase ketuntasan 93,93%. Ini berarti ketuntasan belajar siswa belum tercapai sesuai dengan ketuntasan belajar menurut standar yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menerapakan strategi mastery learning, yang dikarenakan metode pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran yang cukup dikenal oleh para guru dan siswa, perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran belum terfokus, saat diskusi masih banyak siswa yang belum mau menanggapi pendapat dari temannya, dan siswa belum bisa membuat kesimpulan dari hasil diskusi, sehingga tingkat penyerapan siswa terhadap materi yang diberikan belum optimal, akibatnya keaktifan dalam belajar tidak tercapai.
Berdasarkan hal tersebut maka tidak mampunya siswa menjawab soal dikarenakan siswa belum menyerap konsep yang telah diajarkan. Untuk mengatasi banyaknya kekurangan–kekurangan selama pelaksanaan siklus I guru melakukan perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran pada siswa berikutnya dan meningkatkan hal-hal yang dianggap kurang. Untuk itu guru berupaya meningkatkan ketertiban siswa dan membangkitkan respon siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II dilakukan tindakan yang merupakan penyempurnaan dan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I.
Berdasarkan hasil analisis pada siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebesar 78,96 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 93,93%. Ini berarti ketuntasan belajar siswa telah sesuai dengan ketuntasan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena persiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan strategi mastery learning sudah sangat baik, suasana pembelajaran berjalan dengan baik, perhatian siswa sudah mulai terfokus, saat diskusi siswa sudah banyak yang mau menanggapi pendapat dari temannya dan siswa sudah mulai bisa membuat kesimpulan dari hasil diskusi. Karena tujuan dari penelitian sudah tercapai dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana dan harapan, maka siklus penelitian diakhiri.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan penerapan strategi mastery learning diperoleh informasi bahwa strategi mastery learning bisa meningkatkan prestasi belajar siswa karena dengan strategi mastery learning ini siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dengan teman-temanya dan membiasakan diri untuk bertanya ketika proses belajar mengajar berlangsung. Karena masih banyak siswa yang malu bertanya dengan gurunya sehingga proses pembelajaran berlangsung kurang aktif [6].
Sementara itu sebagian siswa mengatakan bahwa strategi mastery learning siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan aktif dalam mendiskusikan materi bersama teman-temannya dan banyak waktu untuk mempelajari materi yang diberikan. Di samping itu dapat meningkatkan semangat kerjasama dalam memecahkan permasalahan yang ada pada mata pelajaran IPS[7]. Dari pengalaman yang diperoleh peneliti di lapangan selama melakukan penelitian, dengan menerapkan strategi mastery learning dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi dapat melibatkan siswa berperan aktif dan melibatkan segenap kemampuan yang dimiliki siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis evaluasi dan lembar observasi aktifitas belajar siswa dari siklus ke siklus terdapat peningkatkan hal ini juga dapat dilihat dari kebiasaan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru ketika melakukan penelitian.
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi  mastery learning  pada  pokok bahasan kegiatan pokok ekonomi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII.A SMPN 14 Mataram tahun 2010/2011.




[1] Data Guru, SMP Negeri 14 Mataram, Dokumeni, Dikutip, Tanggal 21 Desember 2010.
[2] Shtum S.Si, Wawancara, Tanggal 21 Desember 2010.
[3] Guru SMP Negeri 14 Mataram, Dokumen Dikutip, Tanggal 21 Desember 2010.
[4] Data Jumlah Sarana dan Prasarana, SMP Negeri 14 Mataram, Dokumen, dikutip, Tanggal 21 Mei 2010.
[5] Papan Struktur Organisasi, SMP Negeri 14 Mataram, Dokumen, dikutip, Tanggal 21 Desember 2010.

[6] Widie Widiyanti, SE, Guru IPS Kelas VII A, Wawancara, tanggal 20 Maret 2011
[7] Aswin, siswa Kelas VII.A SMPN 14 Mataram, Wawancara, Tanggal  20 Maret 2011).