KHUTBAH
IDUL ADHA
KETAATAN
DAN SOLIDARITAS SOSIAL
اَ لسَّلاَ مُ عَلَيْكُم وَ رَ حْمَةُ ا للهِ
وَ بَرَ كَا تُهْ
اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ
اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ
اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ لاَ اِ لَهَ اِ لاَّ ا للهُ
وَ ا للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ وَ لِلَّهِ ا ْلحَمْدُ . اَ
ْلحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدً ا كَثِيْرًا كَمَا اَ مَرَ نَحْمَدُ سُبْحَا نَهُ وَ
تَعَا لَى ا لذِّ ى جَعَلَ ا ْلخَلِيْلَ اِ بْرَ ا هِيْمَ اِ مَا مًا لَنَا
وَ لِسَا ئِرِ ا ْلبَشَرِ اَ شْهَدُ اَ نْ لاَ اِ لَهَ اِ لاَّ ا للهُ وَ حْدَ هُ لاَ شَرِ يْكَ لَهُ ا ْلمَلِكُ ا
ْلجَبَّارُ اَ شْهَدُ اَ نَّ مُحَمَّدً ا عَبْدُ هُ وَ رَ سُوْ لُهُ ا
ْلمَبْعُوْ ثُ لِلنَّاسِ لِيُنْقِدَ هُمْ مِنْ كَيْدِ ا لشَّيْطَا نِ وَ
يُنْجِيَهُمْ مِنْ عَذَا بِ ا لنَّارِ .
اَ لَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحِمَّدٍ نِا
ْلمُخْتَارِ وَ عَلَى آ لِهِ وَ اَ صْحَا بِهِ ا
ْلأَ خْيَارِ . اَ مَّا بَعْدُ غَيَا عِبَا دَ ا للهِ اُ وْ صِيْكُمْ وَ نَفْسِى
بِتَقْوَ ى ا للهِ .
Kaum Muslimin dan Muslimat jamaa’ah ied yang berbahagia !
A
|
lhamdulillah, pada hari yang mulia ini gemuruh suara takbir,
tahlil dan tahmid dikumandangkan oleh kaum muslimin diseluruh belahan bumi ini,
sebagai ungkapan syukur mereka atas segala nikmat dan karunia Allah Swt yang
dijanjikan-Nya. Utamanya bagi saudara-saudara kita yang sedang melaksankan
ibadah haji ke Baitullah, di Makkah. Kemarin para jama’ah haji dari seluruh
dunia berkumpul di padang
Arafah melaksanaka wukuf, dengan pakaian yang sama, yaitu pakaian ihram yang
berwarna putih bersih. Dan bagi pria, pakaian putih itu hanya berupa dua potong
kain panjang dengan cara pemakaiannya hanyalah dililitkan, tidak di jahit.
Wahai hamba Allah, ketahuilah,
sesungguhnya ibadah haji merupakan salah satu sendi agama islam, sama halnya
sholat, zakat dan puasa. Allah Swt telah mewajibkannya kepada kalian, karena di
dalamnya terkandung berbagai hikmah yang luhur dan tujuan yang mulia. Kaum
muslimin dari berbagai Negara dan bangsa dengan segala lapisan dan tingkatan- nya
saling mengenal dalam muktamar islam sedunia, yakni pada musim haji yang agung.
Alangkah beruntungnya orang yang menunaikan ru- kun agung ini dengan niat ikhlas dan tulus
karena Allah.
Wahai hamba Allah, sesungguhnya ibadah
haji mengingat- kan
kita akan nikmat-nikmat Allah. Yakni, Allah Swt telah mengeluarkan sese- orang dari perut ibunya dalam keadaan telanjang tak
memiliki apapun. Kemudian Allah memeliharanya, memberi rezeki, memberi pakaian
dan membuatnya kaya. Maka, jika hal itu telah disadari, sudah sepatutnyalah
setiap muslim memberi santunan kepada saudara-saudaranya yang miskin dengan
rezeki yang telah dikuasakan Allah kepadanya.
Wahai kaum muslimin, ketahuilah bahwa
ibadah haji dapat melebur kesalahan dan dosa, sebagai anugerah Allah bagi
orang-orang yang bertawaf dan wukuf di Arafah, berupa rahmat dan magfirah-Nya.
Dan beroleh pahala yang banyak dari amal ibadah mereka.
Wahai hamba Allah, sambutlah panggilan
Tuhanmu. Dia telah memanggilmu untuk
menziarahi rumah-Nya yang suci. Ketahuilah, bahwa melaksanakan panggilan ini merupakan batu ujian bagi
keteguhan imanmu, keyakinanmu dan sekaligus menghidupkan mata hatimu.
Ketahuilah, bahwa ibadah haji mempunyai rukun kewajiban dan etika yang harus
diamalkan. Jika hikmah yang terkandung dalam ibadah haji dapat mengingatkan
kita kepada perjuangan para pendahulu islam, kiranya hal ini cukup dijadikan
sebagai pendorong bagi kaum Muslimin untuk menggalang persatuan bagi kekuatan
dan kejayaan agama mereka. Dengan demikian, tali persaudaraan, solidaritas dan
saling tolong menolong antar sesama mereka dalam urusan kebaktian dan ketaqwaan
akan bisa terealisasikan dengan baik. Ibadah haji mengandung hikmah dan manfaat yang sangat besar, antara
lain meningkatkan rasa persaudaraan di antara ummat, karena saling berkenalan
dan berkomunikasi dengan jama’ah haji dari segenap penjuru dunia, menumbuhkan
rasa hormat menghormati diantara jama’ah dan menggalang rasa ukhuwah islamiyah.
Di samping keuntungan lahiriah beribadah di tanah suci itu nilainya sangat tinggi, sholat wajib, sekali
dilakukan di Masjidil Haram mempunyai 100.000 (seratus ribu) kali jika dibandingkan dengan sholat wajib di masjid
lain. Sedangkan di Masjid Nabawi Madinah mempunyai nilai 10.000 (sepuluh ribu)
lipat dari pada di masjid lain. Demikian juga beribadah jenis lain, seperti
membaca Al-Qur’an akan berlipat ganda nilainya bila dilakukan di Tanah Suci.
Ibadah haji wajib bagi mereka yang sudah isthitho’ah dan dianjurkan untuk
segera melaksanakannya sekali dalam seumur hidup. Karena kemampuan atau
istitho’ah seseorang tidak menentu, sewaktu-waktu dapat berubah. Ibadah haji
merupakan ibadah yang paling berat di antara ibadah fisik yang lain karena
selain memerlukan biaya yang banyak dibutuhkan kekuatan jasmani yang sehat dan
kuat.
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahilhamd.
Sekarang bagi kita, kaum muslimin yang
tahun ini belum pergi ke Tanah Suci dan berhari raya di tanah air, kiranya banyak amal bisa
dilaksanakan.
Rasulullah Saw bersabda :
حَجُّ
ا لصُّعُفَا ءِ صِيَا مُهُمْ يَوْ مَ عَرَ فَةَ .
‘Hajinya orang-orang yang tidak
mempunyai cukup perbekalan (pergi ke Tanah Suci) adalah berpuasa pada hari
Arafah (9 Dzulhijjah).
Di samping itu dianjurkan bahkan
diperintahkan untuk menyembelih binatang kurban apabila ada kesanggupan baginya
sesuai dengan firman Alla Swt dalam surat
Al Kautsar, ayat 1 – 3 :
!$¯RÎ) »oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ cÎ) t¥ÏR$x© uqèd çtIö/F{$# ÇÌÈ
“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”
Syariat
penyembelihan qurban ini dimulai ketika Allah Swt mwnguji Nabi-Nya,
Ibrahim as, melaksanakan perintah
Tuhannya. Allah Swt berfirman :
tA$s% ¢Óo_ç6»t þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2ør& öÝàR$$sù #s$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»t ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? (
“…….Hai
anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka
pikirkanlah apa pendapatmu ? Ia menjawab “Hai Bapakku kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu ….” (Qs. Ash Shaffat : 102).
Tatkala
beliau menelentangkan anaknya, kemudian mengayunkan pisaunya keleher anaknya :
çm»oY÷y»tRur br& ÞOÏdºtö/Î*¯»t ÇÊÉÍÈ ôs% |Mø%£|¹ !$töä9$# 4 $¯RÎ) y7Ï9ºxx. ÌøgwU tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÉÎÈ
“Dan kami panggillah dia “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu, “ sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang
nyata,”.
Tiba-tiba
diganti dengan kambing dari syurga, lalu Nabi Ibrahim menyembelihnya sebagai
tebusan atas putranya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahilhamd.
Kaum muslimin yang berbahagia !
Selanjutnya,
sunnah tersebut dihidupkan oleh Nabi Muhammad Saw dan diagungkannya. Maka,
tatkala Rasulullah Saw melakukan ibadah haji, beliau di Mina menyemarakkannya
dengan menyembelih seratus ekor lembu yang gemuk-gemuk. Dan berqurban di
Madinah dengan dua ekor domba yang gemuk-gemuk dan bertanduk. Seekor sebagai
korban beliau dan keluarganya, sedang seekor lagi sebagai korban ummatnya.
Kebanyakan ulama’ berpendapat bahwa melaksanakan qurban adalah mustahab
hukumnya, sedang sebagian yang lain berpendapat wajib bagi yang mampu. Bina- tang qurban tersebut diutamakan
yang ber- badan mulus, gemuk dan mahal
harganya. Seekor kambing untuk korban perseorangan, sedang seekor sapi boleh berserikat
(patu- ngan) untuk tujuh orang. Binatang
- bina- tang yang cukup masanya untuk dikor- bankan adalah, kam- bing bila
telah men- capai umur
dua tahun, unta lima tahun, sapi dua tahun dan domba satu
tahun. Kemudian, tidak sah untuk dijadi- kan
qurban binatang yang buta sebelah mata, yang pincang, yang kurus tidak ber- sum-sum
dan bina- tang yang terpotong sebagian telinganya atau tanduknya.
Hari
ini kita disuruh berqurban dengan menyembelih hewan ternak, dan dagingnya kita
berikan kepada fakir miskin dan saudara-saudara kita yang kurang mampu. Namun
sebe- narnya perintah ber- qurban itu pada haki- katnya tidak hanya se- kadar itu, tetapi mem- punyai jangkauan
syariat yang lebih jauh lagi, yaitu sebagai anjuran agar
kita dapat berbuat dan beramal terhadap saudara-saudara kita yang memerlukan
bantuan dari tangan kita. Pada saat seperti inilah diperlukan jiwa berqurban
untuk kepentingan orang lain, jiwa penyayang yang sanggup mendengar dan
memperhatikan sesame manakala mereka ditimpa kesusahan.
Hikmah
yang terkandung dalam ibadah qurban adalah membentuk pribadi yang berjiwa social,
yaitu pribadi yang merelakan semua miliknya digunakan untuk sebesar-besar
manfaat bagi sesamanya dalam kehidupan masyarakat. Yang demikian itu lantaran
landasan social islam adalah keyakinan bahwa semua yang berada di dunia ini
pada hakikatnya adalah milik Allah Swt dan kepada-Nyalah semua akan
dikembalikan. Dengan keyakinan ini seorang muslim yang tinggi kesadaran
sosialnya akan mudah beramal kebajikan dan kebaikan, karena semua itu merupakan
tabungan yang baik untuk akhirat. Sebaliknya ia tidak akan mudah terpancing
untuk berbuat jahat, lantaran balasan di kemudian hari berupa azab yang amat
pedih dari Allah Swt.
Inilah
barangkali yang perlu kita renungkan bersama, syariat berqurban yang kita
lakukan setahun sekali adalah I’ktibar agar kita juga mau berqurban untuk orang
banyak pada hari-hari yang lain. Mudah-mudahan Allah Swt memberikan petunjuk,
pertolongan dan keberkahan kepada kita semua dalam usaha mengamalkan ajaran
agama dan mencari keridhoan – Nya. Amin.
با َرَ ك َ ا لله ُ لِىْ وَ
لَكُمْ فِى ا ْلقُرْ آ نِ ا ْلعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِى وَ ا
يَّا كُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ ا ْلأَيَا تِ
وَ ا لذِّ كْرِ ا ْلحَكِيْمِ , ا َقوُ ْ
ل ُ قوَ لِيْ هَذَا وَ ا ستَغْفِرُ ا للهَ اْ لعَظِيْمِ لِيْ وَ لَكُمْ وَ لِسَا ئِرِ ا ْلمُسْلِمِيْنَ وَ اْ لمُسْلِمَا تِ وَ ا ْلمُؤْ مِنِيْنَ
وَ ا ْلمُؤْ مِنَا تِ فَا سْتَغْفِرُ وْ
هُ اِ نَّهُ هُوَ ا ْلغَفُوْ رُ ا لرَّ
حِيْمِ .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar