Jumat, 23 September 2011


                                           KHUTBAH IDUL ADHA

KETAATAN DAN SOLIDARITAS SOSIAL
                                              
اَ لسَّلاَ مُ عَلَيْكُم وَ رَ حْمَةُ ا للهِ وَ بَرَ كَا تُهْ
اَ للهُ اَ كْبَرْ  اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ  اَ للهُ اَ كْبَرْ    اَ للهُ اَ كْبَرْ  اَ للهُ اَ كْبَرْ لاَ اِ لَهَ اِ لاَّ ا للهُ وَ ا للهُ اَ كْبَرْ اَ للهُ اَ كْبَرْ وَ لِلَّهِ ا ْلحَمْدُ .   اَ ْلحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدً ا كَثِيْرًا كَمَا اَ مَرَ نَحْمَدُ سُبْحَا نَهُ وَ تَعَا لَى ا لذِّ ى جَعَلَ       ا ْلخَلِيْلَ اِ بْرَ ا هِيْمَ اِ مَا مًا لَنَا وَ لِسَا ئِرِ ا ْلبَشَرِ اَ شْهَدُ اَ نْ لاَ اِ لَهَ اِ لاَّ ا للهُ    وَ حْدَ هُ لاَ شَرِ يْكَ لَهُ ا ْلمَلِكُ ا ْلجَبَّارُ اَ شْهَدُ اَ نَّ مُحَمَّدً ا عَبْدُ هُ وَ رَ سُوْ لُهُ      ا ْلمَبْعُوْ ثُ لِلنَّاسِ لِيُنْقِدَ هُمْ مِنْ كَيْدِ ا لشَّيْطَا نِ وَ يُنْجِيَهُمْ مِنْ عَذَا بِ ا لنَّارِ .    اَ لَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحِمَّدٍ نِا ْلمُخْتَارِ وَ عَلَى آ لِهِ وَ اَ صْحَا بِهِ        ا ْلأَ خْيَارِ . اَ مَّا بَعْدُ غَيَا عِبَا دَ ا للهِ اُ وْ صِيْكُمْ وَ نَفْسِى بِتَقْوَ ى ا للهِ .


Kaum  Muslimin  dan Muslimat jamaa’ah ied yang berbahagia !
A
lhamdulillah, pada hari yang mulia ini gemuruh suara takbir, tahlil dan tahmid dikumandangkan oleh kaum muslimin diseluruh belahan bumi ini, sebagai ungkapan syukur mereka atas segala nikmat dan karunia Allah Swt yang dijanjikan-Nya. Utamanya bagi saudara-saudara kita yang sedang melaksankan ibadah haji ke Baitullah, di Makkah. Kemarin para jama’ah haji dari seluruh dunia berkumpul di padang Arafah melaksanaka wukuf, dengan pakaian yang sama, yaitu pakaian ihram yang berwarna putih bersih. Dan bagi pria, pakaian putih itu hanya berupa dua potong kain panjang dengan cara pemakaiannya hanyalah dililitkan, tidak di jahit.
Wahai hamba Allah, ketahuilah, sesungguhnya ibadah haji merupakan salah satu sendi agama islam, sama halnya sholat, zakat dan puasa. Allah Swt telah mewajibkannya kepada kalian, karena di dalamnya terkandung berbagai hikmah yang luhur dan tujuan yang mulia. Kaum muslimin dari berbagai Negara dan bangsa dengan segala lapisan dan tingkatan- nya saling mengenal dalam muktamar islam sedunia, yakni pada musim haji yang agung. Alangkah beruntungnya orang yang menunaikan ru-   kun agung ini dengan niat ikhlas dan tulus karena Allah.
Wahai hamba Allah, sesungguhnya ibadah haji mengingat- kan kita akan nikmat-nikmat Allah. Yakni, Allah Swt telah mengeluarkan sese- orang  dari perut ibunya dalam keadaan telanjang tak memiliki apapun. Kemudian Allah memeliharanya, memberi rezeki, memberi pakaian dan membuatnya kaya. Maka, jika hal itu telah disadari, sudah sepatutnyalah setiap muslim memberi santunan kepada saudara-saudaranya yang miskin dengan rezeki yang telah dikuasakan Allah kepadanya.
Wahai kaum muslimin, ketahuilah bahwa ibadah haji dapat melebur kesalahan dan dosa, sebagai anugerah Allah bagi orang-orang yang bertawaf dan wukuf di Arafah, berupa rahmat dan magfirah-Nya. Dan beroleh pahala yang banyak dari amal ibadah mereka.
Wahai hamba Allah, sambutlah panggilan Tuhanmu. Dia  telah memanggilmu untuk menziarahi rumah-Nya yang suci. Ketahuilah, bahwa melaksanakan  panggilan ini merupakan batu ujian bagi keteguhan imanmu, keyakinanmu dan sekaligus menghidupkan mata hatimu. Ketahuilah, bahwa ibadah haji mempunyai rukun kewajiban dan etika yang harus diamalkan. Jika hikmah yang terkandung dalam ibadah haji dapat mengingatkan kita kepada perjuangan para pendahulu islam, kiranya hal ini cukup dijadikan sebagai pendorong bagi kaum Muslimin untuk menggalang persatuan bagi kekuatan dan kejayaan agama mereka. Dengan demikian, tali persaudaraan, solidaritas dan saling tolong menolong antar sesama mereka dalam urusan kebaktian dan ketaqwaan akan bisa terealisasikan dengan baik. Ibadah haji mengandung  hikmah dan manfaat yang sangat besar, antara lain meningkatkan rasa persaudaraan di antara ummat, karena saling berkenalan dan berkomunikasi dengan jama’ah haji dari segenap penjuru dunia, menumbuhkan rasa hormat menghormati diantara jama’ah dan menggalang rasa ukhuwah islamiyah. Di samping keuntungan lahiriah beribadah di tanah suci itu nilainya  sangat tinggi,  sholat  wajib,  sekali dilakukan di Masjidil Haram mempunyai 100.000 (seratus ribu) kali jika  dibandingkan dengan sholat wajib di masjid lain. Sedangkan di Masjid Nabawi Madinah mempunyai nilai 10.000 (sepuluh ribu) lipat dari pada di masjid lain. Demikian juga beribadah jenis lain, seperti membaca Al-Qur’an akan berlipat ganda nilainya bila dilakukan di Tanah Suci. Ibadah haji wajib bagi mereka yang sudah isthitho’ah dan dianjurkan untuk segera melaksanakannya sekali dalam seumur hidup. Karena kemampuan atau istitho’ah seseorang tidak menentu, sewaktu-waktu dapat berubah. Ibadah haji merupakan ibadah yang paling berat di antara ibadah fisik yang lain karena selain memerlukan biaya yang banyak dibutuhkan kekuatan jasmani yang sehat dan kuat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahilhamd.
Sekarang bagi kita, kaum muslimin yang tahun ini belum pergi ke Tanah Suci dan berhari raya di  tanah air, kiranya banyak amal bisa dilaksanakan.
Rasulullah Saw bersabda :
حَجُّ ا لصُّعُفَا ءِ صِيَا مُهُمْ يَوْ مَ عَرَ فَةَ .
‘Hajinya orang-orang yang tidak mempunyai cukup perbekalan (pergi ke Tanah Suci) adalah berpuasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah).

Di samping itu dianjurkan bahkan diperintahkan untuk menyembelih binatang kurban apabila ada kesanggupan baginya sesuai dengan firman Alla Swt dalam surat Al Kautsar, ayat 1 – 3 :
!$¯RÎ) š»oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ žcÎ) št¥ÏR$x© uqèd çŽtIö/F{$# ÇÌÈ
“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”

Syariat penyembelihan qurban ini dimulai ketika Allah Swt mwnguji Nabi-Nya, Ibrahim  as, melaksanakan perintah Tuhannya. Allah Swt berfirman :
tA$s% ¢Óo_ç6»tƒ þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2øŒr& öÝàR$$sù #sŒ$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»tƒ ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? (
“…….Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu ? Ia menjawab “Hai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu ….” (Qs. Ash Shaffat : 102).

Tatkala beliau menelentangkan anaknya, kemudian mengayunkan pisaunya keleher anaknya :
çm»oY÷ƒy»tRur br& ÞOŠÏdºtö/Î*¯»tƒ ÇÊÉÍÈ ôs% |Mø%£|¹ !$tƒöä9$# 4 $¯RÎ) y7Ï9ºxx. ÌøgwU tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÉÎÈ
“Dan kami panggillah dia “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, “ sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata,”.

Tiba-tiba diganti dengan kambing dari syurga, lalu Nabi Ibrahim menyembelihnya sebagai tebusan atas putranya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahilhamd.
Kaum muslimin yang berbahagia !

Selanjutnya, sunnah tersebut dihidupkan oleh Nabi Muhammad Saw dan diagungkannya. Maka, tatkala Rasulullah Saw melakukan ibadah haji, beliau di Mina menyemarakkannya dengan menyembelih seratus ekor lembu yang gemuk-gemuk. Dan berqurban di Madinah dengan dua ekor domba yang gemuk-gemuk dan bertanduk. Seekor sebagai korban beliau dan keluarganya, sedang seekor lagi sebagai korban ummatnya. Kebanyakan ulama’ berpendapat bahwa melaksanakan qurban adalah mustahab hukumnya, sedang sebagian yang lain berpendapat wajib bagi yang  mampu. Bina- tang qurban tersebut diutamakan yang ber- badan  mulus, gemuk dan mahal harganya. Seekor kambing untuk korban perseorangan, sedang seekor sapi boleh berserikat (patu- ngan) untuk tujuh orang.  Binatang - bina- tang yang cukup masanya untuk dikor- bankan adalah, kam- bing bila telah men- capai umur dua tahun, unta  lima tahun, sapi dua tahun dan domba satu tahun. Kemudian, tidak sah untuk dijadi- kan qurban binatang yang buta sebelah mata, yang pincang, yang kurus tidak ber- sum-sum dan bina- tang yang terpotong sebagian telinganya atau tanduknya.
Hari ini kita disuruh berqurban dengan menyembelih hewan ternak, dan dagingnya kita berikan kepada fakir miskin dan saudara-saudara kita yang kurang mampu. Namun sebe- narnya  perintah  ber- qurban itu pada haki- katnya  tidak  hanya se- kadar itu, tetapi mem- punyai jangkauan syariat  yang  lebih jauh lagi, yaitu sebagai anjuran agar kita dapat berbuat dan beramal terhadap saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan dari tangan kita. Pada saat seperti inilah diperlukan jiwa berqurban untuk kepentingan orang lain, jiwa penyayang yang sanggup mendengar dan memperhatikan sesame manakala mereka ditimpa kesusahan.
Hikmah yang terkandung dalam ibadah qurban adalah membentuk pribadi yang berjiwa social, yaitu pribadi yang merelakan semua miliknya digunakan untuk sebesar-besar manfaat bagi sesamanya dalam kehidupan masyarakat. Yang demikian itu lantaran landasan social islam adalah keyakinan bahwa semua yang berada di dunia ini pada hakikatnya adalah milik Allah Swt dan kepada-Nyalah semua akan dikembalikan. Dengan keyakinan ini seorang muslim yang tinggi kesadaran sosialnya akan mudah beramal kebajikan dan kebaikan, karena semua itu merupakan tabungan yang baik untuk akhirat. Sebaliknya ia tidak akan mudah terpancing untuk berbuat jahat, lantaran balasan di kemudian hari berupa azab yang amat pedih dari Allah Swt.
Inilah barangkali yang perlu kita renungkan bersama, syariat berqurban yang kita lakukan setahun sekali adalah I’ktibar agar kita juga mau berqurban untuk orang banyak pada hari-hari yang lain. Mudah-mudahan Allah Swt memberikan petunjuk, pertolongan dan keberkahan kepada kita semua dalam usaha mengamalkan ajaran agama dan mencari keridhoan – Nya. Amin.

با َرَ ك َ ا لله ُ لِىْ     وَ لَكُمْ  فِى  ا ْلقُرْ آ نِ    ا ْلعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِى وَ ا يَّا  كُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ ا ْلأَيَا تِ وَ ا لذِّ كْرِ ا ْلحَكِيْمِ ,   ا َقوُ ْ ل ُ قوَ  لِيْ هَذَا  وَ ا ستَغْفِرُ ا للهَ        اْ لعَظِيْمِ لِيْ وَ لَكُمْ     وَ لِسَا ئِرِ ا ْلمُسْلِمِيْنَ      وَ اْ لمُسْلِمَا تِ وَ ا ْلمُؤْ مِنِيْنَ وَ ا ْلمُؤْ مِنَا تِ  فَا سْتَغْفِرُ وْ هُ  اِ نَّهُ هُوَ ا ْلغَفُوْ رُ ا لرَّ حِيْمِ .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar