Vebilitas dan
Reabilitas penelitian kualitatif
Pengertian penelitian
Penelitian
adalah terjemahan dari bagasa inggris research dan kata research berasal dari
dua kata re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari jadi arti
dari research yaitu mencari kembali. Menurut para ahli
Persons
(1946) Penelitian atas sesuatu secara system matis dengan penekanan bahwa
pencariandilakukan terhadap masalahyang dapat dipecahkan.
Jhon
(1949) suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas menemukan hubungan antar fakta dan
menghasilakan dalil atau hukum.
Dewey
(1936) transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal
dalam kenyatan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya.
Pengertian
penelitian kualitatif
Istilah
penelitian kualitatif di maksudkan sebagai jenis penelitian yang temu-temuannya
teidak diperoleh melalui prosedur stastik atau bentuk hitungan lainnya.
Sebenarnya istilah penelitian kuantitatif itu bias membingugkan, karena lain
orang lain pula pemahamannya.
Pengertian
vebilitas dan reliabilitas
A.vebilitas
1. Fraenkel (1993; 139) dikatakan
bahwa, Validitas menunjukkan kesamaan, pengertian maupun penggunaan
masing-masing peneliti yang berbeda dalam mengumpulkan data.
2. Sugiyono (2007; 363) dikatakan
bahwa,Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
B.Reabilitas.
1. Fraenkel (1993; 146)
dikatakan,” Reliabilitas adalah konsistensi skor, dan stabilitas data dari
instrument penelitian.
2. Sugiyono (2007; 364) dikatakan,
reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan.
Macam-macam vebilitas ukur
Alat
ukur yang di buat harus dapat mengukur variable yang di makssudkan untuk di
ukur bukan variable lain. Karena variabel dalam ilmu-ilmu social merupakan
variabel yang abstrak. Maka tidak mustahil jika sekala pengukuran yang di buat
ternyata kemudian mengukur variabel lain, maka alat ukur demikian dimaksudkan
peneliti . maka alat ukur ini yang sering digunakan maka penelitian dikatakan
valid
Ada
3 cara mengukur vabilitas
1.vabilitas
isi atau vabilitas tampak
Mengenai
vabilitas ini ada dua istilah yang digunnakan
yaitu vabilitas isi (conten vability) dan istilah vabilitas tampak (face
vability) bahkan ada pula yang mengemukakan seperti Atherton dan klemmack
(1982) dan moh. Nazir (1085) akan tetapi belly (1982) mengatakan bahwa
vabilitas isi sama dengan vabilitas tampak atau vabilitas logis menurut goode
dan hatt (1952)demikian pula black dan champion (1979) menyamakan vabilitas isi
dan vabilitas tampak.
Simanjutak (1961)lebih mengartikannya dengan
istialah penyelidikan.
2.vabilitas
prangmatik atau vabilitas berdasarkan criteria.
Ada
dua macam vabilitas berdasarkan criteria yaitu
a. Vabilitas prediktif yaitu suatu lat ukur
dikatakan valid jika hasil pengukuran
ini sesuai dengan tingkah laku atau gejala yang diramalkannya.
b. Vabilitas
pada saat bersamaan (concurrent vability) yaitu vabilitas yang digunakan untuk
membuat alat ukur baru karena alat ukur yang lama untuk variabel yang sama di anggap terlalu
panjang atau memakan waktu lama untuk mengunakannya tau kata lain tidak
praktis.
3.
vabilitas kostruk
Ada
dua cara menguji vabilitas kostruk yaitu
a.teknik
stastik atau yang disebut dengan factor analisis
b.berdasarkan
suatu teory tertentu yang menghubungkan konstruk yang akan diukur dengan
konstruk yang lain yang sudah ada alat ukurnya.
Reliabilitas
alat ukur
Terdapat
beberapa cara untuk menentukan reliabilitas alat ukur yaitu metode pararel
yaitu dua alat ukur yang berbeda tetapi diperkirakan mengukur variabel yang sama.
Metode test-retest (uji ulang) yaitu satu alat ukur yang digunakan dua kali
pada sekelompok individu yang sama pada waktu yang berbeda dengan selang waktu
yang cukup. metode split-half yaitu satu
alat ukur digunakan pada sekelompok individu satu kali.dan yang terakhir metode
cronbach yaitu cronbach (1951) menyaran kan suatu koefiensien rebilitas yang
disebut dengan koefisien al pha .
Dalam penelitian, baik berbentuk
kualitatif maupun kuantitatif, kriteria utama yang harus diperhatikan adalah valid,
reliabel, dan objektif. Validitas adalah derajat ketepatan
antara data yang terdapat di lapangan dan data yang dilaporkan oleh peneliti.
Kalau dalam objek penelitian terdapat warna merah, peneliti akan melaporkan
warna merah. Kalau dalam objek penelitian para pegawai bekerja dengan keras,
peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat
laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada objek, data tersebut
dapat dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam validitas
penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas
internal berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang
dicapai. Kalau desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja
pegawai, data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos
kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid jika yang ditemukan adalah
motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan
dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan
atau diterapkan pada populasi tempat sampel tersebut diambil. Bila sampel
penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara
mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas
eksternal yang tinggi.
Reliabilitas berkenaan dengan
derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan
positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau
lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti
yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok
data bila dibagi menjadi dua kelompok menunjukkan data yang tidak berbeda.
Kalau peneliti satu menemukan dalam suatu objek berwarna merah, peneliti yang
lain juga demikian.
Objektivitas berkenaan dengan derajat
kesepakatan atau interpersonal agreement antarbanyak orang
tentang suatu data. Bila dari 100 orang terdapat 99 orang yang menyatakan bahwa
terdapat warna merah dalam objek penelitian itu, sedangkan yang 1 orang lagi
menyatakan warna lain, data tersebut adalah data yang objektif. Data yang
objektif akan cenderung valid walaupun belum tentu valid. Dapat terjadi suatu
data yang disepakati banyak orang belum tentu valid, tetapi yang disepakati
oleh sedikit orang malah lebih valid. Orang menyatakan bahwa A bukan pencuri
(objektif), dan satu orang menyatakan bahwa A adalah pencuri (subjektif).
Ternyata yang benar adalah pernyataan satu orang karena yang 99 orang tersebut
teman-teman si A yang sama-sama pencuri sehingga menyatakan si A bukan pencuri.
Dalam penelitian kuantitatif,
untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel, yang diuji validitas dan
reliabilitasnya adalah instrumen penelitian, sedangkan dalam penelitian
kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu, Susan Stainback (1988)
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek
reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif,
temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dan yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian
kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan bergantung kepada
konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental
dalam setiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh keran itu, bila
terdapat sepuluh peneliti dengan latar belakang yang berbeda meneliti objek
yang sama akan didapatkan sepuluh temuan dan semuanya dinyatakan valid jika
yang ditemukan tidak berbeda dengan yang sesungguhnya yang terdapat pada objek
yang diteliti.
Pengertian reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif sangat berbeda dengan reliabilitas dalam penelitian
kualitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan paradigma dalam melihat
realitas. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dan data yang
dapat dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian, sedangkan reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan
stabilitas data atau temuan. Artinya, jika suatu penelitian diterapkan pada
objek yang berbeda dengan menggunakan metode dan teknik penelitian yang sama,
didapatkan hasil penelitian yang sama.
2. Pengujian Validitas dan
Reliabilitas Penelitian kualitatif
Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability
(validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability
(objektivitas).
Uji Kredibilitas
Pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan
dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus
negatif, dan member check.
Perpajangan pengamatan artinya
peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan
sumber data, baik yang pernah ditemui maupun yang baru ditemui. Dengan
perpanjangan pengamatan ini, hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin
terbentuk dan semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak
ada informasi yang disembunyikan lagi.
Pada tahap awal memasuki
lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai sehingga
informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih
banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek
kembali apakah data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar
atau tidak. Bila data yang telah diperoleh selama ini setelah dicek kembali
pada sumber data asli atau sumber data lain tidak benar, peneliti melakukan
pengamatan lagi secara lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang
pasti kebenarannya. Lamanya perpanjangan pengamatan ini dilakukan sangat
bergantung kepada kedalaman, keluasan, dan kepastian data.
Meningkatkan ketekunan berarti
melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan
cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara
pasti dan sistematis. Meningkatkan ketekunan ibarat mengecek soal-soal atau
makalah yang dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan meningkatkan
ketekunan itu, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang
telah ditemukan itu salah atau tidak. Selain itu, peneliti juga dapat
mendeskripsi data secara akurat dan sistematis.
Triangulasi
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian, triangulasi
terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan
waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data
yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dari beberapa
sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan, dan akhirnya diminta kesepakatan
(member check) untuk mendapatkan kesimpulan. Triangulasi teknik dilakukan
dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi
waktu berkaitan dengan keefektifan waktu. Data yang dikumpulkan dengan
teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar dan belum banyak
masalah akan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel.
Analisis kasus negatif.
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari data yang
berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak
ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang
ditemukan sudah dapat dipercaya.
Menggunakan bahan
referensi. Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya
pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Bahan
referensi ini dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen autentik.
Member check
adalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi data. Ia
bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh
pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel. Namun,
jika data yang diperoleh peneliti tidak disepakati oleh pemberi data, peneliti
perlu melakukan diskusi dengan pemberi data dan apabila terdapat perbedaan
tajam setelah dilakukan diskusi, peneliti harus mengubah temuannya dan
menyesuaikannya dengan data yang diberikan oleh peneliti. Pelaksanaan member
check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai atau
setelah mendapatkan suatu temuan atau kesimpulan.
Pengujian Transferability
Transferability merupakan
validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal
menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian kepada
populasi tempat sampel penelitian diperoleh. Nilai transfer ini berkenaan
dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi
yang lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung kepada
pemakai.
Agar orang lain dapat memahami
hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil
penelitian tersebut, peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian
yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca
menjadi jelas dalam memahami hasil penelitian tersebut sehingga ia dapat
memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di
tempat lain.
Pengujian Dependability
Dependability disebut
juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain
dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian
kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing.
Pengujian Conformability
Pengujian conformability
dalam penelitian kualitatif disebut juga objektivitas penelitian. Penelitian
dikatakan objektif jika hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji
conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan
proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah
memenuhi standar conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses
tidak ada, tetapi hasilnya ada.
Daftar
pustaka
Tulisan ini bersumber dari buku Memahami
Penelitian Kualitatif oleh Prof. Dr. Sugiyono,
2005:117-131.
Dr.
irawan soehartono. Pengantar prof. Dr. kusnaka adimihardja, M.A ,metode
penelitian social,l penerbit PT Remaja Rosdakarya-Bandung.
Moh
. Nazir,Ph.d ,metode penelitian .Penerbit Ghalia Indonesia
Anslam
Strauss dan Juliet corbin, dasar-dasr penelitian kualitatif .Penerbit
Pustaka Pelajar
Daftar isi
Pengertian
penelitian………………………………………………………………………
Pengertian
penelitian kualitatif……………………………………………………………
Pengertian
vebilitas dan reLIabilitas………………………………………………………..
A.vebilitas…………………………………………………………………………………..
B.Reliabilitas…………………………………………………………………………………
Macam-macam vebilitas
ukur……………………………………………………………..
Ada
3 cara mengukur vabilitas……………………………………………………………
Pengujian Validitas dan
Reliabilitas Penelitian kualitatif………………………………
Daftar
pustaka…………………………………………………………………………….
Vebilitas
dan
Reliabilitas
Penelitian Kualitatif
DOSEN
: AHYAR M.Pd / M.SYARIFUDIN. M.Pd
Di
susun oleh: M.AWALUDIN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
METODOLOGI
PENELITIAN
VEBILITAS
DAN RELIABILITAS
PENELITIAN
KUALITATIF
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar