Dr.H.M.Awaludin.M.KOM.i |
Nama
saya suriyani , alasan saya menajdi tki illegal karena tidak ada untuk biaya
sekolah, saat itu ibu saya pergi ke Saudi ya gimana gitu terus saya tinggal di
rumah nenek. Sedangkan di rumah nenek sudah tidak ada biaya dan cucunya banyak
serta tidak nampung untuk bersama
tinggal. Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke Saudi gitu. Saya berangkat
kesaudi semenjak lulus dari bangku sekolah menengah pertama (SMP) saya di Saudi
sekitar 4 tahun. Satu tahun di kafin dan satu tahun kaburan. Saya di ajak oleh bapak saya sendiri , alasan saya
pergi yaitu karena tidak ada biaya sekolah
kalau mau ikut ke rumah bapak punya ibu tirigitu, tidak enak mempunyai
ibu tiri itu lebih baik pergi ke Saudi saja. Kata bapak saya gajinya sangat
besar sekitar 1.500 jika di rupiahkan
sekitar 3 juta lebih itu yang di janjikan makanya saya tertarik dari pada masuk
sekolah lebih baik cari duit. Untuk persayratan
lengkap seperti KTP namun mengenai umur di palsukan pada saat itu umur
saya 15 tahun. Yang mengurus semua dokumen saya itu adalah bapaknya saya
sendiri melalu PT PJTKI. Untuk
biaya yang saya keluarkan pada saat itu
Rp.5.500.000 pada saat juga saya berteman
11 orang. Saya di janjikan di pekerjaan clening service di Saudi dan
terus gajinya 1.500 real. Satu orang di tarik sama-sama Rp.5.500.000 uang tersebut di pergunakan
untuk keperluan di PT untuk pergi ke Saudi dengan uang yang tadi. Saya di
tampung di PT. celilitan condet dulu itu nama PT nya. Saya menggunakan
trnsportasi bus terus melalui laut selama dua hari dan sampai di Jakarta selama 3 hari, lama di
Jakarta 1 bulan setengah untuk menuju arab Saudi di butuhkan sekitar 2 hari
perjalananan dari Jakarta. Saya berangkat itu tanpa ada restu dari tuan guru
dan kiai di kampong saya.
Untuk
penampungan saya di tanpung di daerah celilitan condet Jakarta, kegiatan saya
selama di penampungan tidak ada cuman mengantri makanan ada yang nyapu, ngepel
dan masak. Untuk pelajaran atau pelatihan selama di PT tidak ada. Sementara di
tempat saya di tampung mempunyai aturan
seperti jadwal piket setiap hari itu harus mempunyai bagian-bagian sendiri dan
setiap hari itu ada 5 orang yang piket, ada yang masak ada juga yang pergi ke
PT sambil memasak nyapu dan ngepel. Saya di penampungan selama satu bulan
setengah,
Untuk
masuk di Negara orang sangat ribet sekali. Saya pergi Saudi dengan menggunakan
pesawat terbang dari Jakarta ke Saudi menempuh waktu 2 jam, setelah tibanya di
sana saya di jemput dengan transportasi darat yaitu bus, soalnya saya dan
teman-teman banyak. Saat samapi tujuan dengan menggunakan bus saya bertemu
dengan temen-temen yang sudah lama bekerja. Saya di tempatkan pertama dulu di riad terus nanti kalu sudah
dua hari di riad baru di pencar. Ada
yang keriad, kedamam, ta’if, jiddah dan
mekkah.
Suatu
hal yang unik pada saat sampai di tujuan itu adalah makan ayam yang cuman di
rebus saja dan roti yang besar-besar namun tidak manis, saat itu saya dan
temen-teman mengais di kirain apa yang kita bayangkan. Di PT kan saya dan
teman-teman di janjikan nikmat semua gitu namun setelah sampai di sana makan
saja saya menggunakan pelastik sampah dan ayam cuman di rebus doang. Jumlah
saya pada saat itu sekitar ratusan orang. Saya di tempatkan di rumah sakit
jiwa, dulu saya sebenarnya sebagi clining service namun pas sampai di situ saya
di temaptkan di rumah sakit jiwa, mengurus orang-orang gila saat itu saya di
markas anak cacat sekolah saja pertamanya.
Cuman jika anak –anak yang tadi itu mau ke kamar mandi atau WC kita
anter gitu. Setelah itu sudah seminggu menjadi
pegawai di rumah sakit jiwa itu atau orang sana menyebutnya dengan nama
wacer saya menjadi cooking alias tukang masak selama satu bulan karena
di sebebkan saya bertengkar dengan mudirnya saya di stakfor alias saya di
berhentikan dari pekerjaan saya selama satu minggu. Nama tempat saya bekerja
itu yaitu ryad bagiam masrulin.
Saya
muali bekerja yaitu masuk jam 05.00 subuh dan pulangnya jam 06.00. saya bekerja
besama 30 oarang atau satu bus tapi markasnya berbeda-beda . waktu untuk
beristirahat cuman pada waktu makan dan waktu shalat saja.untuk bonus dari
pekerjaan itu ada namun kita di suruh pas anak pulang sekolah itu kita di suruh
membersihkan jendela dan nyapu semuanya. Untuk mendapat pekerjaan saya rasa
ngampang cuman bahasanya saja yang sulit namun setelah satu bulan pasti bias.
Saya yang saat sulit itu pertama cuman bengong donag sambil anggukkan kepala.
Saat
pertama itu saya di kasih pinjaman 100 ribu untuk makan. Untuk gaji saya
perbulannya tidak di kasih tapi di kasih
tiga bulan sekali namun gaji yang satu bulan tidak secara rutin. Untuk
mengirimkan untuk orang tua saudara itu tidak ada cuman hanya buat makan aja.
Setelah
saya di stakfor di masrulin itu, saya di pindahkan ke kantor di bagian jaradiat
. setelah saya masuk di kantor jaradiat itu saya dapat kerja di rumah sakit
baru saja di buat dan pekerjaan nya cuman bersih-bersih nyapu dan ngepel saja.
Sebelum anak-anak di rawat itu , ada anak
baru yang dating mungkin sekitar empat bulan saya itu di pindah. Terus
dating yang baru di kirim dari Indonesia itu kesini. setelah mereka beberapa
bulan di sini mereka banyak yang mau kabur . kata mereka kalu gaji orang kabur
itu besar pokonya gimana gitu luar biasa gajinya gede banget. Saat kabur itu
saat semuanya dalam keadaan tidur. Di tempat saya itu di kos-kosan berlantai ,
nah saya tempatnya di lantai tiga. Untuk kabur saya menggunakan serprai yang
panjang yang kebetulan sedang di cucui saya gunakan itu dengan cara
melipat-lipat seprai hingga panjang . saya pada saat kabur itu empat orang tapi
cuman satu orang yang bias lolos. Sedangkan saya ketahuan akhirnya saya di
pindah lagi ke abha. Di abha saya bekerja selama enam bulan , riyad enam bulan
dan di abha enam bulan. Kepindahan pertama itu ke zijan tiga hari tidak ada lowongan kosong di rumah sakit jiwa di pindah lagi ke abha
ngerawat anak gila yang makannya di suntik melalui hidung yang satunya gemuk
kita mandiin setiap hari namun itu sip-sipan. Untuk sip-sipan aday sip malam
dan ada sip siang. Untuk gaji saya di sini adalah 600.00 ribu cuman tuk makan
saja jadinya tidak bis kekirim tapi jika
kita bias ngirit-ngirit bisa di kirim. Rata-rata oarng ngirim dalam waktu tiga
sampai limatahun sebanyak lima belas juta rupiah bahkan banyak yang
menghabiskan uang mereka hanya untuk party mereka di sana.
Saat
saya kabur itu saya sudah mempunyai gajian . gajian tersebut saya kumpulkan
untuk bayar chenel alias bayar supir untuk ngambil kita. Saat itu saya kabur
empat orang . kebetulan saya saat itu sipnya malam terus pulang pakai bus. Nah
di belakang saya sudah di tunggu , saya dan temen empat kabur lewat bus dengan
cara membuka pintu bus dan langsung lari ke tempat chenel yang sudah menunggu
di belakang. Untuk bayar chenel pada saat itu seribu lima ratus real. Setelah
sampai mekkah, Alhamdulillah ketemu dengan orang Lombok baik-baik dan saya di pekerjakan di umrahkan.
Nama tempat saya kabur itu adalah mekkah bagian zumaijah. Di zumaijah ini
banyak terdapat orang peraian, visa bebas, penduduk tetap campur deh semua di
sana itu. Kebanyak isinya adalah orang
Indonesia.
Kejadian
unik yang saya alami pada saat musim haji jasa untuk dorong kursi roda bagi
jama’ah haji yang tidak mampu berjalan. Kesempatan buat saya dan temen-teman
untuk mendapatkan uang , rasanya capek pada saat mendorong namun gajinya banyak
sekitar empat ratus ribu jika di totalkan ke rupiah sekitar satu juta perdorong
dengan tujuh putran. Untuk pengalaman di kejar oleh polisi itu Alhamdulillah
tidak ada dan di curigainpun tidak ada. Untuk orang yang membantu menyelesaikan
maslah itu tidak ada. Soalnya pada saat kabur itu kita sudah banyar jasa chenel
atau sopir yang sudah berpengalaman di
bagian pekaburan. Sednag untuk peran KBRI di arab Saudi hanya mugurus oaring
bermasalah seperti membunuh majikannya danmencuri uang majikan pasti di masalah
tersebut di bawa ke KBRI. Tapi kalu saya hanya visa clining service rumah sakit
jiwa jadinya bebas.
Untuk
proses pengiriman pulang nya sangat ribat sekali. Harus bayar pemulangan
sekitar seribu lima ratus misalnya bayar polisi. Saya pulang berjumalah sebelas orang dan sama- sama di tarik sekitar
seribu dua ratus jika di rupiahkan sekitar tiga jutaan susah baget untuk
pulang. Sudah itu kita di taruh dulu di jalanan baru di angkut oleh polisi
terus di urus sana sini cap jempol hingga di buatkan paspor. Saat di jalan pun
kita di maintain lagi uang oleh polisi
arab Saudi dua ratu perorangya jika tidak ada uang hanphon gengam yang kita
punya di ambil. Ketika itu saya dan teman- teman menunggunya di tarhil sambil
menunggu proses selanjutnya. Saya di saat menuju pulang banyak saya lihat ada
yang stress, membawa anak empat dan saat itu saya menaikan pesawat emirat arab
Saudi.
Kita
sampai di Jakarta, jika kita mau beli tiket langsung bisa kebetulan saya di
belikan oleh bapak saya. Pada waktu itu saya di masukkan ke dalam bus oleh
penjaga TKI itu termasuk temen-temen saya. Setelah itu kita di mintakkan uang
sekitar lima puluh samapai seratus ribu itu untuk membanyar dorong barang kita sudah illegal di mintail uang lagi semua
itu tidak sesuai sekali apalagi saya tidak mempunyai koper namun di mintai juga
oleh pegawai bandara.
Pesan
saya kepada semua calon TKI kalu bisa jangan, karena di Saudi itu bukan kayak
dulu. Kalau sekarang majikan yang jahat
dan banyak majikan yang tidak
mengajikan pembantunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar