Nama : sulman
Nim :153091008
Kelas : KPI A
Tali silaturrahmi
Menurut Rasulullah, Allah
SWT akan melapangkan rezeki orang yang suka menyambung tali silaturahmi. Allah
juga akan memanjangkan umur kepadanya.
Muhammad
Baqir ra pernah mendapat wasiat dari ayahnya (Imam Zainul Abidin, ra). Ia (kata
Baqir) telah berwasiat kepadaku, “Janganlah duduk bersama lima jenis manusia.
Jangan berbicara kepada mereka, bahkan jangan berjalan bersama mereka, meskipun
tidak disengaja.
1. Orang
Fasik. Karena ia akan menjualmu hanya untuk sesuap makanan.
2. Orang
Bakhil. Karena ia akan memutuskan hubungan di saat kita kita memerlukan.
3. Pembohong.
Karena ia akan menipumu. Karena ia akan senantiasa menipumu.
4. Orang
Bodoh. Karena ia berkeinginan memberikan manfaat bagimu, namun karena
kebodohannya, ia jutru merugikanmu.
5. Orang
yang memutuskan tali silaturahmi. Karenanya, janganlah berdekatan dengannya.
Memutus tali silaturahmi adalah sesuatu
yang dilarang oleh agama Islam. Dalam Q.S an-Nisa’: 1, Allah berfirman, “Dan
bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-namaNya, kamu saling
meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.”
Dalam kitab Ahkam al-Qur’an-nya,
Ibnu al-Arabi menafsirkan ayat ini dengan: “Takutlah kepada Allah untuk berdosa
kepada-Nya dan takutlah untuk memutus tali silaturahmi”.
Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata,
ketika sore hari pada hari Arafah, pada waktu kami duduk mengelilingi
Rasulullah saw, tiba-tiba beliau bersabda,
“Jika
di majelis ini ada orang yang memutuskan silaturahmi, silahkan berdiri, jangan
duduk bersama kami.” Dan ketika itu, diantara yang hadir hanya ada satu
yang berdiri, dan itupun duduk di kejauhan. Dan dalam waktu yang tidak lama, ia
kemudian duduk kembali.
Rasulullah bertanya kepadanya,”Karena
diantara yang hadir hanya kamu yang berdiri, dan kemudian kamu datang dan duduk
kembali, apa sesungguhnya yang terjadi? Ia kemudian berkata, “Begitu
mendengar sabda Engkau, saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan
silaturahmi dengan saya. Karena kedatangan saya tersebut, ia berkata, “Untuk
apa kamu dating, tidak seperti biasanya kamu dating kemari.” Lalu saya
menyampaikan apa yang telah Engkau sabdakan. Kemudian ia memintakan ampunan
untuk saya, dan saya meminta ampunan untuknya (setelah kami berdamai, lalu
saya datang lagi ke sini).
Lalu Rasulullah bersabda,
“Kamu telah
melakukan perbuatan yang baik, duduklah, rahmat Allah tidak akan turun ke atas
suatu kaum jika di dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahmi.”
Rasulullah pernah bersabda,
”Tidak ada satu kebaikanpun yang pahalanya lebih cepat
diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak aka satu dosapun yang adzabnya lebih
cepat diperoleh di dunia, disamping akan diperoleh di akherat, melebihi
kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi.”
Dalam sebuah riwayat lain, dari Anas r.a,
ia berkata bahwa Rasullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang suka dilapangkan
rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya
ia menyambung tali silaturahmi.
Ali r.a meriwayatkan dalam sebuah hadist,
“Barangsiapa yang mengambil tanggungjawab atas suatu perkara, aku akan menjamin
baginya empat perkara. Barangsiapa bersilaturahmi, umurnya akan dipanjangkan,
kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dipalangkan, dan ia aman
masuk ke dalam surga. (Kanzul ‘Ummal).
Al-Qurthubi mengatakan,
“Seluruh agama sepakat bahwa menyambung silaturahmi wajib
dan memutuskannya diharamkan“. Ibnu Abidin al-Hanafi
mengatakan;”Menyambung silaturahmi wajib meskipun hanya dengan mengucapkan
salam, memberi hadiah, memberi pertolongan, duduk bareng, ngobrol, bersikap
ramah dan berbuat baik. Kalau seseorang yang hendak disilaturahmi berada di
lain tempat cukup dengan berkirim surat, namun lebih afdol kalau ia bisa
berkunjung ke tempat tinggalnya”.
Orang yang menyambung silaturahmi akan mendapat
balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah, rezekinya diluaskan, umurnya
dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari mati dengan cara tidak baik,
dicintai Allah dan dicintai keluarganya.
Yang lebih penting dari itu semua, di
akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga dari Allah SWT: Rasulullah
ditanya oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang
dapat memasukkan akan ke surga”.
Rasulullah menjawab;
“Engkau
menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan
shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi“. (HR. Bukhari).
Dan yang
terakhir, Rasulullah pernah berkata pada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq r.a
bahwa tiga perkara berikut ini benar adanya.
1. Barangsiapa
yang dizalimi kemudian ia memaafkan, maka kemuliannya akan bertambah.
2. Barangsiapa
yang meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka, hartanya akan berkurang.
3. Barangsiapa
yang membuka pintu pemberian dan silaturahmi, maka hartanya kan bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar